Sunday, August 21, 2011

[29] ROAD TO PACIFIC PLACE (Indonesia Seven Summitters)

Sabtu, 20 Agustus 2011
Di saat sebagian besar temen2 udah pada pulang kampung-ritual yang selalu dinanti oleh anak rantau macam kami ini-kami ber enam (Aku, Mb Nad, Marlin, Fajar, Rifa, Salim), yang tergabung dalam satu wadah GPA Cheby menikmati sisi lain kota Jakarta. Kusebut sisi lain karena sesuatu (tempat) yang kulihat hari ini emang bukanlah hal yang dekat dengan kami. Bagaimana mungkin kami yang anak rantau, hobinya maen ke hutan, bisa menikmati kemegahan dan keglamouran kota Jakarta seperti yang kulihat ini, memanjakan diri dengan berbagai barang yang harganya mencapai jutaan rupiah-padahal it’s just for a cloth-(kalaupun bisa dan punya kesempatan jadi orang kaya, kupikir ada hal lain yang jauh lebih berarti yang bisa kita lakukan dari sekedar memuaskan diri sendiri). Miris sekali. Di sisi lain, banyak orang yang hanya untuk makan aja susah, apalagi memikirkan mau beli baju yang harganya gak masuk akal*gak masuk di akal kami para orang ‘sederhana’*. Ok, baiklah…aku gak akan bahas hal itu, karena emg bukan topik utama tulisan ini, hehe..
Road to Pacific beneran
Tujuan kami adalah Pacific Place, salah satu mall mewah yang ada di Jakarta. Untuk apa kami ke sana? Ehmm..kebetulan ada undangan gratis untuk mengikuti talk show tentang Seven Summiters, anak2 Mahitala dari Universitas Parahyangan yang telah berhasil menaklukkan tujuh puncak tertinggi di dunia. Sebuah prestasi yang cukup membanggakan buat bangsa ini, mengantarkan Indonesia pada peringkat 53 dari 164 negara dengan seven sumittersnya (bener gak ya?). Sekitar pukul 14.20, lewat 20 menit dari waktu kumpul kami baru dapet bus. Maklum, sepertinya untuk armada bus ini (921) jumlahnya bisa dihitung dengan jari alias minim, setelah menunggu cukup lama tadinya kami memutuskan untuk naik busway, tapi ndilalah pas mau jalan ke shelter ketemu ma bus nya, akhirnya kami naek. Kami naek dari otista berlima, karena satu orang lagi start dari tempat laen. Empat orang yang bareng denganku dapet tempat duduk di bagian depan, tepat di belakang supir, sedangkan aku di belakang, terpisah oleh lima deret kursi penumpang. Setelah sekitar empat puluh menit perjalanan, aku baru sadar kalo ternyata temen2 udah pada turun. Walah…maaf ya teman,,jadi nunggu>.<. Dua puluh menit perjalanan aku manfaatin untuk membaca. Salahnya, hapeku kutaruh di tas, jadi gak kerasa waktu ada sms masuk ngasih tau klo udah mo turun. Sebenernya aku udah nyadar pas Mb Nad berdiri, lagi mengidentifikasi dimana turunnya, waktu itu buru2 kusimpan bacaanku, tapi karena agak kehalang sama penumpang yang berdiri jadi telat taunya. Pas sadar aku langsung minta kondektur bwt stop bus..tapi malah gak buru2 diketok koinnya, soalnya ada penumpang yang mau turun di agak depan, yasudah, ngikut. Tapi untungnya gak terlalu jauh sih, gak papa…ini kan judulnya Road to Pacific Place…jadi gak seru kalo gak ada jalan kakinya (hehe…ngeles.com).


About Indonesia seven summitters
Seperti yang udah kusebutkan di atas,  seven summiters Indonesia adalah anak2 Mahitala dari Unpar yang terdiri dari empat orang yaitu Sofyan Arief Fesa (28), Xaverius Frans (24), Broery Andrew Sihombing (22), dan Janatan Ginting (22). Mereka berhasil menaklukkan 7 puncak tertinggi di dunia yang salah satunya ada di Indonesia, that is puncak Carstensz Pyramid di Papua. Enam puncak lain yaitu Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Afrika, Elbrus (5.642 mdpl) di Rusia, Vinson Massif (4.889 mdpl ) di Antartika, Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina, Everest (8.848 mdpl) di Nepal dan Denali (6.194 mdpl) di Alaska. Tentunya mereka gak brdiri sendiri dalam ekspedisi ini, terutama berkaitan dengan dana. Dukungan dari berbagai pihak akhirnya mengantarkan mereka kepada prestasi yang membanggakan ini. Bravo Indonesia!
Kreatif itu perlu
Seperti sebuah pengantar yang disampaikan oleh salah seorang tamu undangan, yg mereka bilang beliau ini termasuk salah satu sesepuh pecinta alam dari UI, kita emg harus kreatif di jaman yang penuh persaingan ini. Kenapa Indonesia punya mimpi untuk turut memperoleh gelar seven summitters? Ya harapannya dengan itu akan lebih mengangkat nama Indonesia di dunia internasional. Ada lagi satu gagasan yg belum terwujud (gagasannya sapa lupa, sesepuh pecinta alam juga) yang ingin menaklukkan 25 titik puncak di dunia dengan total ketinggian 8000 mdpl. Itu belum pernah dilakukan sebelumnya. Nah..inilah satu semangat yang patut kita contoh. Semangat untuk menciptakan dan melakukan hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah dilakukan oleh orang lain. Semangat memunculkan kreatifitas yang akan mengantarkan pada prestasi baru. Kalo kata Salim…dia mau menaklukkan tujuh palung terdalam yang ada di dunia. Hehe…boleh2 aja Lim..monggo (nama palungnya udah ketemu belum??:D). Klo buat kami yang tingkat empat, kyaknya lagi butuh banget ide2 kreatif untuk dapetin penghasilan baru. Secara nanti setelah wisuda (amiin, insyaAlloh)..kami gak dapet uang id lagi, jadi pengangguran deh, masa’ harus malakin orang tua mulu?-_-“. So…what’s your idea???
Tausyiah Hari Ini
Setelah acara talk show selesai, berbarengan dgn waktu magrib, Alhamdulillah dari panitia menyediakan snack untuk berbuka, plus souvenir majalah& stiker national geographic lengkap dengan tasnya. Dilanjutkan dengan foto2 bentar bersama para seven summitters, sayangnya gak bawa kamera>,< jadi gak bisa dapet gambar yg bagus. Setelah itu kami shalat magrib. Estimasiku, abis dari acara ini mau langsung ke istiqlal buat mabit, karena kiraen sebelum magrib udh selesai. Ternyata baru selesai smuanya sekitar jam 7. Hmm…akhirnya gak jadi mabit u_u.
Oia,,hari ini kami dapet traktiran waffle dari Marlin, kebetulan dy dpt voucer di mall deket pacific place (gak deket2 amat sih, hehe),lmyn free 50%. Awalnya, pas kami nyampe, wafflenya udah habis dan katanya baru ngambil lagi tapi gak tau butuh waktu berapa lama. Bingung antara memutuskan untuk pulang atau nunggu waffle yang gak pasti kapan datangnya. Sbnernya kami udah blg pulang aja gpp, tapi klo pulang sayang bgd vouchernya (kata marlin-kapan lagi, mumpung di sini kan:D). Ok, akhirnya diambil jalan tengah, aku mengusulkan untuk tarawih di mall ini aja. Jadi masih ada kemungkinan dapet waffle, plus yang pasti gak ketinggalan shalat tarawih berjamaah. Akhirnya kami lgsg capcus cari masjidnya. Delapan rakaat tarawih dilanjutkan dengan tiga rakaat witir, diselingi dgn tausyiah singkat dari sang imam. Sayang,,hanya segelintir orang yang ikut shalat berjamaah di masjid yg bisa dibilang lmyn bagus untuk ukuran mall. Diantara sedikit tausyiah yg disampaikan oleh imam adalah tentang kewajiban seorang muslim terhadap Al Qur’an (menurut Sayyid Qutb) yaitu:
  • Meyakini kebenaran Al Qur’an, bahwa Al Qur’an akan tetap dijaga keotentikannya oleh Allah SWT, sampai kapanpun.
  • Membaca dengan haqqa tilawati, dengan sebaik-baik bacaan, sesuai dengan kaidah tajwidnya.
  • Memahami, menghayati, mentadaburi kandungan yang ada dalam Al Qur’an, seperti disebutkan dalam QS Sad[38]: 29 “Kitab (Al Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu  penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal  sehat mendapat pelajaran.”
  • Mengamalkan Al Qur’an untuk sendiri, orang lain, keluarga, serta masyarakat.
Overall, perjalanan hari ini adalah perjalanan yg penuh hikmah, penuh kebersamaan, dan juga pengetahuan baru. Oia,,buat Marlin, makasih ya kami udah ditraktir Starbucks Coffee juga,,ehehehe…
Semangat dan sukses bwt kita smua, Ganbatte!!!:)

No comments:

Post a Comment