Friday, May 25, 2012

[55] Ngigau Lagi...Lagi-lagi Ngigau

Bismillah. Assalamualaikum,,Sobat..
Sepertinya sudah cukup lama gak posting lagi#plak..dasar males:D. Postingan kali ini aku tertarik dengan kata "MENGIGAU" alias nglindur. Because what??(baca:karena apa??#hehe..ngawur bahasane). Akhir-akhir ini aku baru nyadar kalo aku punya kebiasaan #aduh...jangan dooong*_*# mengigau.
Ceritanya, kemarin waktu konsinyering di sebuah hotel, kebetulan aku sekamar sama Mbak R*tno dan Bu R*rin. Mungkin sekitar jam setengah 3 pagi kali ya,,aku dibangunin sama Mbak R*tno. Nah, abis bangun itu , masih dengan sedikit bingung, tapi aku langsung conect knapa mbaknya bangunin aku..

Friday, May 4, 2012

[54] Bagaimana Membangun Komitmen Diri

Setiap orang tentu punya takdirnya sendiri, pun bagaimana cara seseorang menghadapi takdirnya-segala sesuatu yang ada di hidupnya-pasti berbeda dengan orang lain. Namun satu hal yang mungkin kita sepakat adalah bahwa untuk mencapai sukses dalam menjalani takdir dan meraih apa yang kita harapkan diperlukan komitmen. Teorinya begitu. Tentu saja tidak terlepas dari kekuasaan atau kehendak Allah. Jika secara teori sudah kita kerjakan dengan benar namun hasilnya tidak sukses/tidak sesuai harapan, maka itu artinya Alloh sedang mempersiapkan rencana lain yang lebih indah untuk kita. Berbicara komitmen berarti berbicara tentang bagaimana kita menjalankan apa yang menjadi janji kita secara konsisten. Janji itu bisa ditujukan buat diri sendiri, keluarga, perusahaan, Allah, dan sebagainya, yang akhirnya membentuk komitmen terhadap diri sendiri, komitmen terhadap keluarga, komitmen terhadap perusahaan, komitmen terhadap Allah, dst.
Pertanyaannya, bagaimana cara untuk membangun dan menjaga komitmen diri, yang merupakan kunci terjaganya komitmen-komitmen yang lain?

Tuesday, April 17, 2012

[53] Hemat Pangkal.....???

9 april 2012
Aku masih saja tersenyum geli ketika angkot jurusan Melayu-Gandaria melaju membawaku ke Otista Raya. Adek lesku secara tak sengaja, secara alami, telah membuatku agak jengkel tapi juga tertawa geli. Pelajaran matematika dan bahasa indonesia menjadi menu utama hari ini. Mungkin sama seperti kebanyakan anak kelas 2 SD yang lain, adekku ini susah sekali untuk fokus belajar, maunya maen2 aja. setiap akan belajar adaaa aja tingkahnya. Sepak (bola) boneka, loncat2 di kasur, sampe manjat lemari ,,,ckckck. 
"Heh,,ayo turun dek, jatuh lho ntar", sedikit khawatir, tapi aku masih sambil menulis di whiteboard yang ada di bawah.
"Ahh...gapapa mbak ngomong aja, masih denger kok"
Dua menit berjalan...tiba-tiba...kyaaaa, dia lompat membanting dirinya dari atas lemari ke kasur >,<

Thursday, February 23, 2012

[52] Sempurna_My Own Version

[pake lagunya Gita Gutawa, Andra and The Backbone] 

Kau begitu sempurna
dimataku Kau begitu indah
Kau membuat diriku akan slalu memujaMu
disetiap langkahku ku kan slalu memikirkan diriMu
tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintaMu

janganlah Kau tinggalkan diriku
takkan mampu menghadapi semua
hanya bersamaMu ku akan bisa

Kau adalah Allahku
Kau adalah Robbiku
Kau adalah Tuhanku
lengkapi hidupku
oh Allah Engkau Yang Maha Sempurna

Monday, February 20, 2012

[51] Ibu...Aku Juga Anakmu..

Setiap anak punya hak atas orang tuanya. Hak untuk memperoleh kasih sayang, perhatian, hak untuk tercukupi kebutuhannya-yang tentu ada batasannya-, hak untuk memperoleh sarana pengetahuan dan pengembangan diri, dsb; dan adalah kewajiban orang tua untuk berlaku adil terhadap anak-anaknya. Terkadang aku merasa kasihan jika ada anak yang diperlakukan tidak adil oleh orang tuanya, sedangkan ia melihat saudaranya 'dilebihkan' dari dirinya.
Pengalamanku sendiri dalam melihat kondisi seperti itu, kulihat di keluarga adek lesku. Seperti yang pernah kuceritakan sebelumnya, adek lesku ada dua, I***** dan L*****. Mereka punya kakak, ***** namanya. Dia adalah anak yatim yang kemudian diangkat dan diasuh oleh keluarga adek lesku. Entah saat umur berapa, ayahnya-yang merupakan saudara dari ayahnya I*****-meninggal karena stroke. Sejak saat itu ia tinggal bersama keluarga dek I. ***** sendiri mungkin merasa sadar bahwa ia berhutang budi pada keluarga dek I, sehingga ia terlihat lebih mengalah daripada adik-adiknya (meskipun dalam hati juga pastinya ingin diperlakukan sama). Pernah suatu ketika dia menyatakan isi hatinya, ketika kami-aku dan dek I-tengah belajar.
"Enak ya jadi dek I*****, mau belajar bisa les. Apa-apa diturutin", dia masih duduk di kasur yang terletak di samping tempat belajar kami. Mukanya tenang. Mungkin saat itu hatinya sedang bergejolak.

Thursday, February 16, 2012

[50] Subhanallah..Usia 82 Tahun Hafal Al Qur'an

RUBRIK KELUARGA pada Majalah Ad-Dakwah selalu menghadirkan kepada para pembacanya kisah-kisah yanq penuh keteladanan dan juga berbagai informasi yang menyejukkan hati.
Berikut ini adalah salah satu pengalaman nyata yang dimuat dalam majalah tersebut.  Mari kita simak bersama!
Ummu Shalih. 82 tahun, mulai menghafal Al-Qur’an pada usianya yang ke-70. Tamasyanya ke taman hafalan Al-Qur’an, sungguh sangat menginspirasi. Cita-citanya yang tinggi, kesabaran, dan juga pengorbanannya patut kita teladani.
Inilah hasil wawancara dengan Ummu Shalih.
Motivasi apa yang mendorong Anda untuk menghafalkan Al-Qur’an pada umur yang setua ini?
Sebenarnya, cita-cita saya untuk menghafal Al-Qur’an sudah tumbuh sejak kecil. Kala itu ayah selalu mendoakanku agar menjadj hafizhah Al-Qur’an seperti beliau dan juga seperti kakak laki-lakiku. Dari hal itulah, aku mampu menghafal beberapa surat —kira-kira 3 juz.
Ketika usiaku menginjak 13 tahun, aku menikah. Tentu setelah itu aku tersibukkan dengan urusan rumah dan anak-anakku. Ketika aku dikaruniai 7 (tujuh) orang anak, suamiku wafat.   Karena ketujuh buah hatiku masih kecil-kecil, maka seluruh waktuku tersita untuk mengurusi dan mendidik mereka.
Nah, ketika mereka sudah dewasa dan berkeluarga, maka waktu ku pun kembali luang. Dan hal yang pertama kali aku tunaikan adalah mencurahkan tenaga dan waktuku untuk mewujudkan cita-cita agungku yang tertunda untuk menghafal Kitabullah Azza wa Jalla.
Bagaimana awal perjalanan Anda dalam menghafal?
Aku mulai menghafal kembali ketika putri bungsuku masih duduk di bangku Tsanawiyah (SMP).  Dia salah satu putriku yang paling dekat denganku, dan dia sangat mencintaiku.  Sebab kakak-kakak perempuannya telah menikah dan disibukkan dengan kehidupan baru mereka.  Sedangkan, dia (putri bungsuku) tinggal bersamaku. Dia sangat santun, jujur, dan mencintai kebaikan.
Putri bungsuku pun bercita-cita untuk menghafal Al-Qur’an—terlebih ketika ustadzahnya menyemangati dirinya. Dari sinilah, saya dan juga putri bungsuku menghafal Al-Qur’an, setiap hari 10 ayat.

[49] Kisah Inspiratif dari Tukang Becak Yang Luar Biasa!!!

BAI FANG LI adalah seorang tukang becak. Seluruh hidupnya dihabiskankan di atas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untuk memberi jasanya kepada orang yang naik becaknya. Mengantarkan kemana saja pelanggannya menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya.


Tubuhnya tidaklah perkasa. Perawakannya malah tergolong kecil untuk ukuran becaknya atau orang-orang yang menggunakan jasanya. Tetapi semangatnya luar biasa untuk bekerja. Mulai jam enam pagi setelah melakukan rutinitasnya untuk bersekutu dengan Tuhan. Dia melalang dijalanan, di atas becaknya untuk mengantar para pelanggannya. Dan ia akan mengakhiri kerja kerasnya setelah jam delapan malam.

Para pelanggannya sangat menyukai Bai Fang Li, karena ia pribadi yang ramah dan senyum tak pernah lekang dari wajahnya. Dan ia tak pernah mematok berapa orang harus membayar jasanya. Namun karena kebaikan hatinya itu, banyak orang yang menggunakan jasanya membayar lebih. Mungkin karena tidak tega, melihat bagaimana tubuh yang kecil malah tergolong ringkih itu dengan nafas yang ngos-ngosan (apalagi kalau jalanan mulai menanjak) dan keringat bercucuran berusaha mengayuh becak tuanya.

Bai Fang Li tinggal disebuah gubuk reot yang nyaris sudah mau rubuh, di daerah yang tergolong kumuh, bersama dengan banyak tukang becak, para penjual asongan dan pemulung lainnya. Gubuk itupun bukan miliknya, karena ia menyewanya secara harian. Perlengkapan di gubuk itu sangat sederhana. Hanya ada sebuah tikar tua yang telah robek-robek dipojok-pojoknya, tempat dimana ia biasa merebahkan tubuh penatnya setelah sepanjang hari mengayuh becak.

Monday, February 13, 2012

[48] Balada Hari Ini_Pak, Jangan Tilang Kami Doong*_*

Hari ini just ngerjain pe er, tak ada belajar matematika, jadi sekitar jam delapan kami udh selesai. Selanjutnya giliran Latifa belajar. Tak seperti adiknya, ia lebih suka belajar matematika. Sekitar lima belas menit berjalan, lima soal tentang pecahan telah diselesaikan. Kemudian ia memintaku menjelaskan tentang materi berikutnya, masih tentang pecahan-penjumlahan dan pengurangan pecahan. Alhamdulillah, jam setengah sembilan lewat sepuluh menit akhirnya selesai juga. Biasanya aku pulang dianter sama papa/mamanya adek lesku sampe ketemu angkot di jalan, tapi hari ini kulihat dirumah agak sepi, aku sudah menduga kalo mereka masih ada urusan di luar.
“Dek, mbak pulang dulu ya”, Ikhlas dan kakaknya, Ridho, masih nonton TV di deket ruang makan.
“Iya mbak..”
“Dek Tifa, mbak pulang dulu ya..”
“Bentar mbak, tak telfonin mamaku dulu”, dia masih sibuk dengan hapenya.
“Udah, gak usah..mbak jalan aja. Deket koq, masih jam segini juga”, aku berjalan menuju pintu.
“Mbak.”
“Eh, ya kenapa?”, aku menoleh

Saturday, February 11, 2012

[47] Balada Hari Ini

Jum’at, 10 Februari 2012
“Assalamu’alaikum..”
“Mbak Niiikk....wa’alaikumsalam”, suara girang itu kudengar ketika sang pemilik, Latifa namanya, menghambur ke arahku untuk membukakan pintu yang terkunci.
“Haaii Dek Tifa...gimana, udah sembuh belum?:)
“Udah mbak, hehe..”
“Ikhlaaaasss...mbak Ninik dateng. Buruan makannya.”
Adek kecilku itu terlihat masih nongkrong di depan TV ruang makan, ditemani sepiring nasi yang sudah hampir habis..
“Eh,,gakpapa, makan aja, mbak sholat dulu ya..”, aku langsung menuju kamar tempat biasa kami belajar untuk meletakkan tasku dan ambil air wudhu.
***
Waahh...adekku pengertian banget
Sebelum aku sholat ternyata Dek Ikhlas sudah masuk ke kamar. Ya...terpaksa dia nungguin aku sholat. Baru aja selesai sholat..
“Mbak,,,ayoo, belajar, aku ada PR nih”, pintanya sedikit tidak sabar.
“Iya,,pe er apa? tuh ambil karpetnya dulu gih, sama mejanya sekalian ya”, tanganku masih sibuk melipat mukena dan sajadah.
“PR IPS sama bahasa inggris mbak”
“Okeh...ntar kita kerjain sama2 yak...”
Baru aja aku buka bukunya, dia tiba2 berdiri..

Monday, January 30, 2012

[46] Keluarga Baru-4 Hari Petualangan Jogja

Perjalanan kami selama beberapa hari di Jogja memberikan kesan mendalam tentang indahnya silaturahim. Bertemu dengan orang-orang baru. Menemukan keluarga baru yang dengan tulus memberikan pelayanan kepada kami. Mungkin sudah sedikit kuceritakan bagaimana kami disambut oleh keluarga kawanku. Kehangatan itu juga kami dapat ketika kami pulang dari perjalanan ke pantai Siung. Setelah akhirnya kami memutuskan untuk tidak menginap di dekat pantai, tujuan kami adalah rumah Simbah-begitu kami memanggilnya-, atau kawanku yang asli Jogja biasa memanggil beliau dengan sebutan Buwo. Hampir jam 12 malam, ketika itu motor kami sudah sampai di pelataran, Simbah buru-buru membukakan pintu buat kami.

Thursday, January 26, 2012

[45] First Destination>>Pantai! -Siung (4 Hari Petualangan Jogja)

Jum’at siang itu kami memutuskan untuk berhenti sejenak di sebuah POM bensin di jalan Jogja-Bantul. Mengisi bahan bakar sekaligus sholat dzuhur. Selesai sholat kami melanjutkan perjalanan ke rumah seorang kawan yang akan membantu kami, menjadi guide selama di Jogja. Melakukan sebuah perjalanan ke tempat baru sepertinya kurang lengkap tanpa insiden kesasar,,hehe..nggak se-ekstrim itu juga sih, cuma mau bilang “nyasar itu hal yang wajar dan mungkin terjadi ketika kita menempuh perjalanan ke tempat baru”. Sedikit nanya-nanya akhirnya kami sampai ke rumah kawanku itu. Kami disambut ramah oleh keluarga tuan rumah, baru lima menit duduk kami sudah “dipaksa” menikmati masakan sang empunya rumah.#hehe...pemaksaan yang menyenangkan tentunya:D#.

Wednesday, January 25, 2012

[44] Let's Enjoy D'journey- 4 Hari Petualangan Jogja (1)

19 Januari 2012 19:45
Sipp! Tas ransel sudah siap dengan muatan yang dari satu setengah jam lalu ku packing. Tak butuh waktu lama-lama, itu memang kebiasaanku. Meski kadang harus terburu-buru#bukan kadang deh kayaknya,,tapi sering!hehe..#. Kreta yang akan kutumpangi berangkat jam 20:35. Jam 8 kurang 5 menit aku dan seorang kawan keluar kosan, agak berlari menyusul kawan lain yang udah berangkat beberapa menit sebelumnya. 
Taksi yang kami tumpangi berpacu dengan waktu.

Friday, January 13, 2012

[43] Uluran Tanganku_Sheila On 7

Teman kecil kau terdiam tak berdaya
Ijinkan ku membantu beri seteguk susu
Kawan kecil kau menunduk dan tertegun
Pandangi lelaki yang terkapar di sampingmu
 
Mereka bilang itu ayahmu
Entah apa yang ada dibenakmu
Tapi bahasa tubuhmu tunjukkan
Sobat kecil kau belum mengerti

[42] Daripada Pusing Mending Corat-coret

Suer! bukan maksud mengeluh ya..tapi bener, kali ini aku agak pusing (hehe..maap2). Padahal semalam tidur cukup, tadi juga alhamdulillah udah sarapan, minum air putih udh cukup banyak, sampe beberapa kali mondar mandir dari tempat duduk ke dispenser. 
Hmm...ngomong2 soal air, kawan pasti tau segimana pentingnya air untuk makhluk hidup, termasuk kita manusia. Sekitar 80% tubuh kita terdiri dari air. Otak dan darah adalah dua organ penting yang memiliki kadar air di atas 80%. Otak memiliki komponen air sebanyak 90%, sementara darah memiliki komponen air 95%. Sedikitnya, secara normal kita butuh 2 liter sehari atau 8 gelas sehari. Air tersebut diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi. Para dokter juga menyarankan agar mengonsumsi air putih 8-10 gelas setiap hari agar metabolisme tubuh berjalan baik dan normal.

Wednesday, January 11, 2012

[41] Sprint for 08:00 am. Hurry Up!!!



Nafasku masih berkejaran setelah semenit lalu merasa menang menanggalkan jejak jempolku di mesin perekam itu. Hufft...selama dua bulan empat hari magang, rasanya baru kali ini terasa luar biasa berkejaran dengan waktu.
**
Hari ini seperti biasa, jam tujuh kurang lima belas menit aku keluar dari kosan, bareng dengan seorang temenku, Yogi. Sudah beberapa hari ini kami menjadi penghuni kloter terakhir yang meninggalkan kosan menuju ke tempat magang.

Tuesday, January 10, 2012

[40] Man Jadda Wa Jadda

Pernah gak kawan merasakan sensasi dari sebuah keinginan yang menggebu-gebu? Misalnya semangat menulis yang begitu hebat ketika sehabis mengikuti seminar motivasi jurnalistik, atau misalnya jiwa enterpreneur yang membuncah setelah mengikuti seminar kewirausahaan? atau contoh lain misalnya semangat untuk memanajemen waktu dengan baik setelah mendengar ceramah yang 'membakar'?  Semangat menghafal Al Qur'an yang membuncah setelah membaca kisah seorang anak berumur 5 tahun yang telah khatam 30 Juz, hafal diluar kepala. Mungkin kita pernah merasakan salah satu dari hal tersebut, atau hal lain yang punya sensasi sama seperti itu. Jika iya,, bersyukurlah. Pertanyaannya...apa yang musti kita lakukan ketika mengalami saat itu? Ya...ikuti saja hati kita, puaskan keinginan dan semangat kita. Lakukan saat itu juga untuk memulai semangat baru kita tersebut. Dan yang paling penting, jaga semangat kita agar jangan sampai melemah. Mungkin itu memang cukup sulit, tapi percayalah...man jadda wa jadda, barang siapa bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil.Jangan pernah takut untuk bermimpi besar, karena Allah Maha Mendengar:)

Thursday, January 5, 2012

[39] Pangeran Kaya, Bukan Itu Kriteria Utamaku

Sore itu, menunggu kedatangan teman yang akan menjemputku di masjid ini seusai ashar.. seorang akhwat datang, tersenyum dan duduk disampingku, mengucapkan salam, sambil berkenalan dan sampai pula pada pertanyaan itu. “anty sudah menikah?”. “Belum mbak”, jawabku. Kemudian akhwat itu .bertanya lagi “kenapa?” hanya bisa ku jawab dengan senyuman..

Monday, January 2, 2012

[38] Semangat Berbagi, Semangat Memberi_Amazing Teacher

2/1/2012  10:30
Lagi...mataku basah tanpa bisa kutahan. Huft..mungkin kelihatannya cengeng sekali ya.. Sebenernya agak malu, tapi untung aku bisa sedikit menyembunyikannya di balik meja kerjaku. Entah kenapa dada ini terasa sesak ketika melihat sebuah acara TV yang menayangkan perjuangan para “pelayan masyarakat”. Ahh...begitu luar biasanya mereka. Di ujung negeri yang sama sekali berbeda dengan tempatku saat ini.